BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui
bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang
diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk
hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi
harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia
Selain komunikasi ada juga faktor
penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah bisnis, karena dengan bisnis
kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat
hidup kita sebagai manusia. Jika komunikasi adalah elemen yang membedakan kita
sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga merupakan elemen penting yang
tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi juga membedakan kita sebagai
manusia dengan hewan.
Nah, jika kita gabungkan dua
kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan menjadi sesuatu yang
luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai penyatuan keduanya ini.
Namun, sebenarnya apakah komunikasi bisnis ini???? Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena Komunikasi bisnis ini
merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak boleh melanggar
norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan komunikasi.
Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras, formal,
terstatndar dan tanpa toleransi.
Dengan timbulnya situasi ” Ekonomic
Of Relatife Plenty ” dewasa ini pengusaha harus berusaha untuk menutup jurang
yang terbentang antara produsen dengan masyarakat konsumen selaku pembeli atau
pemakai barang dan jasa yang dihasilkan. Menjadi tugas dan tanggung jawabnya
selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat mempengaruhi besarnya permintaan
akan barang produksi perusahaannya, selalu berusaha untuk mencari pembeli yang
dihasilkannya. Sebagai pengusaha dia harus memberitakan penyempurnaan-
penyempurnaan produksi yang telah dicapinya, dimana barang yang di hasilkan
dapat di peroleh masyarakat konsumen..
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Apa pengertian dari
komunikasi bisnis dan kewirausahaan
2. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi itu?
3. Hakekat
kewirausahaan
4. Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuannya adalah :
1. Agar lebih memahami
pengertian dari komunikasi bisnis dan kewirausahaan
2. Untuk lebih memahami
secara mendalam dalam penilaian kinerja
3. Dapat
memahami ciri-ciri karakteristik kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan
penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan
terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang
diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat,
informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal. Ada lima komponen
penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)
b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery
channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling
tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi,
yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita
melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur
pokok, yaitu:
- Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus
memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan
organisasi.[
- Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak
dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
- Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan
isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
- Menggunakan saluran personal atau impersonal yang
mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media
yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
- Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat
atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk
menyampaikan pesan.
- Pencapaian tujuan organisasi: salah satu
karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah
adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
B.
Bentuk Komunikasi Bisnis
1. Komunikasi
Tertulis
Pesan-pesan
tertulis memiliki berbagai bentuk seperti surat, memo, proposal, laporan. Salah
satu keuntungan komunikasi ini adalah :
Catatan
permanen
Pesan
yang terencana
Ekonomis
Distribusi
lebih mudah
Penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan
pesan-pesan mereka. Format tulisan diperlukan jika informasi yang disampaikan
bersifat kompleks, dibutuhkan catatan permanen untuk referensi di
masa yang akan datang
2. Komunikasi
Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi
lisan (oral communication) adalah
Bisa menangkap nonverbal
Mudah
Feedback langsung
Kemampuan
dalam memberikan umpan balik dengan segera digunakan bila pesan yang
disampaikan adalah sederhana, tidak perlu catatan yang permanen. Komunikasi
lisan mencakup percakapan, telepin, wawancara, rapat konfrensi dan
lain-lain
C.
SALURAN KOMUNIKASI
1) Komunikasi
Formal
Komunikasi formal adalah suatu
proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga
formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif atau mengikuti garis
hirarki atau jabatan, Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika
komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan
berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Tiga arah komunikasi
formal
- Downward
adalah pengambilan keputusan ke karyawan, contoh kebijakan, rencana,
strategi, instruksi dan prosedur
-Upward
adalah dari pekerja ke pemimpin, contoh laporan kerja, usulan perbaikan.
- Horizontal
adalah sesama/level yang sama, contoh: meeting, e-mail, dan memo
2) Komunikasi
Informal
komunikasi informal adalah
komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan
atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal
adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal ,
penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip ,
atau rumor. Bila banyak informasi yang beredar melalui informal artinya
komunikasi formal tidak efektif. Keuntungannya adalah informasi lebih cepat dan
efektif dan bias mengekspresikan pendapat tanpa ragu-ragu.
D.
KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL
Fungsi
internal dan eksternal komunikasi bisnis secara umum adalah sebagai berikut :
Menginformasikan
(tin inform)
Membujuk
(to persuade)
Mempromosikan
(to promote goodwill)
Komunikasi
Bisnis Internal
1)
Komunikasi Bisnis internal
Komunikasi internal mencakup pada
komunikasi kepada atasan, bawahan dan rekan kerja. Komunikasi bisnis internal
memiliki fungi sebagai berikut :
- Mengeluarkan
dan menjelaskan peraturan dan prosedur
- Menginformasikan
progres perusahaan
- Mendorong
pegawai melakukan perbaikan
- Evaluasi,
member penghargaan dan menegur pegawai
2)
Komunikasi Bisnis Eksternal
Komunikasi eksternal ini mencakup
konsumen, supplier, pemerintah dan public. Fungsi komunikasi bisnis eksternal
sebagai berikut :
- Membujuk
konsumen pembeli produk
- Menjelaskan
produk atau layanan
- Mengklarifikasikan
spesifikasi yang dibutuhkan
- Mempromosikan
omage positif perusahaan
- Memberikan
kredit dan penagihan piutang
E. HAMBATAN KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi seringkali terganggu atau
bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi
dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
Hambatan
Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan
terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi,
keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan
adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi,
sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.
Hambatan
Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau
idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi
tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
Hambatan
Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan
persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian
informasi, penyaringan informasi.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau
lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai
yang dianut .
Beberapa hal
yang menghambat komunikasi bisnis:
Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit
mengetahui tentang perusahaan, informasi dikuasasi oleh pemimpin.
Struktur organisasi yang besar dan berjenjang,
distorsi, penyampaian tertunda, persepsi berbeda.
Filtering, pesan dirubah, diperpendek atau
diperpanjang.
Tidak percaya, merasa diperdaya,
dimanipulasi atau diperlakukan dengan tidak adil.
Rivalitas antar karyawan, saling merahasiakan
informasi yang bisa menguntungkan orang lain.
Status dan power
Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi
bisnis:
Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong
masukan dan feedback dari karyawan
Menyederhanakan struktur organisasi,
mengurangi layer, informasi lebih cepat
Mempromosikan komunikasi horisontal,
meningkatkan moral, menambah ide-ide.
Membuat pusat isu, karyawan bisa
mengkonfirmasi isu yang berkembang
Membuat
saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
PENGERTIAN
KEWIRAUSAHAAN
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang
membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa
harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang
artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko
yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta
sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi
pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha
lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta.
Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha.
Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur.
Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta.
Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti
sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki
sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan
wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha
berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau
keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau
wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan
di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani
unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan
dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan
sendiri atau kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah
proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar
para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga
tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para
ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup
indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey
Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi
pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta
pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap
mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya
baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari
beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (
Suryana,2003 : 13), yaitu :
1.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative)
yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen.
C.
CIRI - CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
Percaya
diri
Berorientasikan
tugas dan hasil
Pengambil
risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi
ke masa depan
Jujur
dan tekun
Menurut Munawir
Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.
Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:
Berpikir
dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari
peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
Selalu
berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan
langganan.
Berusaha
mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya)
serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
Selalu
berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan
pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
Memiliki
sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki
inisiatif.
Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Pendapat lain M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan
delapan karakteristik yang meliputi :
Memiliki
rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
Lebih
memilih risiko yang moderat.
Percaya
akan kemampuan dirinya untuk berhasil
Selalu
menghendaki umpan balik yang segera
Berorientasi
ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
Memiliki
semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan
yang lebih baik .
Memiliki
ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
Selalu
menilai prestasi dengan uang.
D.
PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan
perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian
secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat
kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam,
tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasiona
BAB
3
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan
atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar
pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan.
Di era
e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan
sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan
peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui
berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya.
Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas
dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan
serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting
kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan,
proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai
tambah
DAFTAR
PUSTAKA
http:id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
bisnis
http:id.wikipedia.org/wiki/bisnis